Siapakah Malaikat itu…???
1. Pengertian Malaikat
Secara etimologis kata Malaikah (dalam bahasa Indonesia disebut Malaikat) adalah bentuk jamak dari malak, berasal dari mashdar al-alukah artinya ar-risalah (missi atau pesan). Yang membawa missi atau pesan disebut ar-rasul (utusan), QS. Hud ayat 69. Dalam bahasa Indonesia kata Malaikat dipakai untuk bentuk tunggal. Bentuk jamaknya menjadi para Malaikat atau Malaikat-Malaikat. Secara terminologis Malaikat adalah makhluk ghaib yang diciptakan oleh Allah swt dari cahaya dengan wujud dan sifat-sifat tertentu.
2. Penciptaan Malaikat
Malaikat diciptakan oleh Allah dari cahaya, seperti yang dijelaskan oleh Rasulullah SAW :
خُلِقَتِ المَلاَ ئِكَةُ مِنْ نُوْرٍ, وَخُلِقَ الجَانُّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَارٍ, وَخُلِقَ أَدَمُ مِمَّا وُصِفَ لَكُمْ.
“Malaikat itu diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari nyala api, dan adam diciptakan dari apa yang telah diterangkan kepadamu semua. (HR. Muslim)
Tentang kapan Malaikat diciptakan oleh Allah Swt, tidak ada penjelasan. Tapi yang jelas, Malaikat diciptakan lebih dahulu dari manusia pertama (Adam AS) sebagaimana yang disebutkan oleh Allah SWT dalam surat al-Baqarah Ayat 30 :
وَإِذْقَالَ رَبُّكَ لِلْمَلاَئِكَةِ إِنِّىجَاعِلٌ فِى الاَرْضِ خَلِيْفَةً
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat : “Sesungguhnya Aku hendak menciptakan seorang khalifah di muka bumi…” (Al-Baqarah : 30)
3. Wujud Malaikat
Sebagai makhluk ghaib wujud Malaikat tidak dapat dilihat, didengar, diraba, dicium, dan dicicipi (dirasakan) oleh manusia; atau dengan kata lain tidak dapat dijangkau oleh pancaindra, kecuali jika Malaikat menampilkan diri dalam rupa tertentu, seperti rupa manusia. Dalam beberapa ayat dan hadits disebutkan beberapa peristiwa Malaikat menjelma menjadi manusia, seperti :
لَقَدْجَآءَتْ رُسُلُنَااِبْرَاهِيْمَ بِاالْبُشْرَى قَالُوْاسَلاَمًا, قَالَ سَلاَمُ فَمَالَبِثَ اَنْ جَاءَ بِعِجْلٍ حَنِيْذٍ, فَلَمًّا رَآ أَيْدِيَهُمْ لاَ تَصِلُ إِلَيْهِ نَكِرَهُمْ وَأَوْجَسَ مِنْهُمْ خِبْفَةً قَالُوْالاَتَخَفْ اِنَّآاُرْسِلْنَا اِلَىقَوْمِ لُوْطٍ.
“Dan sesungguhnya utusan-utusan Kami (Malaikat-malaikat) telah datang kepada Ibrahim dengan membawa kabar gembira, mereka mengucapkan “selamat”. Ibrahim menjawab “Selamat”. Maka tidak lama kemudian Ibrahim menyuguhkan daging sapi yang dipanggang. Maka tatkala dilihatnya tangan mereka tidak menjamahnya, Ibrahim memandang aneh perbuatan mereka, dan merasa takut kepada mereka. Malaikat itu berkata : “Jangan kamu takut, sesungguhnya kami adalah (malaikat-malaikat) yang diutus kepada kaum Luth.” (Hud : 69-70)
وَاذْكُرْفِىالكِتَابِ مَرْبَمَ اِذِانْـتَبَذَتْ مِنْ اَهْـلِهَا مَكَانًا شَرْقِـيًا. فَااتَّخَذَتْ مِنْ دُوْنِهِمْ حِجَابًا فَاَرْسَلْنَااِلَيْهَا زُوْحَنَافَـتَمَـثَّلَ لَـهَابَـشَرًا سَـوِيَّا
“Dan ceritakanlah kisah Maryam di dalam Al-Qur’an, yaitu ketika ia menjauhkan diri kepada keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur, maka ia mengadakan tabir (yang dilindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus Ruh Kami (Jibril AS) kepadanya, maka ia (Malaikat Jibril itu) menjelma dihadapannya dalam bentuk manusia sempurna.” (Maryam : 16-17)
Dalam suatu hadits riwayat Muslim disebutkan bahwa Malaikat Jibril pernah datang dalam rupa manusia menemui Rasulullah Saw disaksikan oleh sahabat-sahabat beliau, antara lain Umar bin Khatab dan menanyakan tentang Islam, Iman, Ihsan, dan Sa’ah (Kiamat). Setelah Malaikat itu pergi barulah Rasulullah bertanya kepada Umar: “Ya Umar, tahukah anda siapa yang bertanya tadi. Umar menjawab: Allah dan Rasulnya yang lebih tahu.” Lalu Rasulullah Saw bersabda : Sesungguhnya ia adalah Jibril yang datang mengajarkan ad-diin kepada kalian.” (HR. Muslim)
4. Sifat Malaikat
Malaikat adalah hamba-hamba Allah Swt yang mulia :
وَقَـالُوْا اتَّـخَـذَ الـرَّحْمَنُ وَلَدًا سُبْحَانَـهُ بِـلْعِـبَادٌ مُكْـرَمُـوْنَ
“Dan mereka berkata : Tuhan Yang Maha Pemurah telah mengambil (mempunyai) anak”. Maha suci Allah. Sebenarnya (Malaikat-malaikat itu) adalah hamba-hamba yang dimuliakan.” (Al-Anbiya’ : 26)
Malaikat selalu memperhambakan diri kepada Allah dan patuh akan segala perintah-Nya, serta tidak pernah berbuat maksiat dan durhaka kepada Allah Swt :
لاَيَـسْبِـقُـوْنَـهُ بِاْلـقَـوْلِ وَهُـمْ بِاَمْـرِهِ يَـعْـمَـلُـوْنَ
“Mereka (Malaikat-malaikat itu) tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintah-Nya.” (Al-Anbiya’ : 27)
وَلَـهُ مَنْ فِىالسَّمَوَاتِ وَالاَرْضِ وَمَنْ عِنْدَهُ لاَيَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِهِ وَلاَ يَسْتَحْسِرُوْنَ
“Dan kepunyaan-Nyalah segala yang di langit dan di bumi. Dan Malaikat-malaikat yang di sisi-Nya, mereka tiada mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tiada pula merasa letih.” (Al-Anbiya’ : 19
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لاَ يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ .
“…Mereka (Malaikat-malaikat itu) tidak membangkang kepada Allah terhadap segala sesuatu yang Dia perintahkan kepada mereka, dan mereka pun selalu melakukan segala sesuatu yang diperintahkan kepada mereka.” (At-Tahrim : 6)
Sumber :E-Learning Pendidikan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar