Tauhid menurut Islam
Tauhid menurut Islam
Tauhid menurut Islam ialah tauhid I’tiqadi-ilmi (keyakinan-teoritis) dan tauhidamalie-suluki (praktis tingkah laku)Atau dengan istilah lain ialah dua ketauhidan yang tidak dapat dipisahkan antarasatu sama lain : yaitu tauhid dalam bentuk ma’ripat (pengetahuan), Itsbat ( pernyataan(,dan I’tiqad (keyakinan), serta tauhid dalam bentuk talb ( permohonan), qasd (tujuan), daniradah (kehendak).Keimanan seseorang tidak akan diterima di sisi Allah selama tidak mentauhidkan(meng-Esakan) Allah Swt secara teoritis dan keyakinan. Yaitu beriman bahwa Allah Swtitu satu yang Esa dalam zat, sifat-sifat dan perbuatan-Nya. Tidak ada sekutu dan tidak adayang menyerupai-Nya , serta tidak beranak dan tidak diperanakkan.Demikian pula seseorang harus mentauhidkan-Nya secara objektif dan praktis :yaitu meng-Esakan Allah melalui peribadatan yang sempurna, ketaatan yang mutlak,merendahkan diri, bertawakal, takut dan berpengharapan kepada-Nya.Tauhid menurut maknanya yang pertama ialah apa yang telah diisyaratkan secara jelas dalam dalam surat “Al-Ikhlas”, ayat-ayat permulaan dari surat Ali-Imran, permulaansurat Thaha, permulaan surat As-Sajdah, permulaan surat Al-Hadid, dan akhir surat Al-Hasyr serta di ayat-ayat lain dari surat-surat Al-Qur’an.Tauhid menurut maknanya yang kedua ialah apa yang dimuat, diajak, danditunjukan oleh surat Al-Kafirun, seluruh surat Al-An’am, permulaan surat Al-A’raf danakhirnya, permulaan surat Yunus dan pertengahan dan akhirnya, permulaan surat Az-Zumar dan akhirnya, dan kebanyakan dari surat-surat Al-Qur’an. Bahkan Imam Ibnu Al-Qoyyim mengatakan bahwa setiap surat dalam Al-Qur’an mengandung makna kedua bentuk tauhid di atas.Para penulis ilmu tauhid pada masa lalu dan sekarang menamakan jenis tauhid pertama dengan “Tauhid Rububiyah” dan tauhid kedua dengan “Tauhid Uluhiyah”.Apakah makna tauhid Rububiah dan tauhid Uluhiyah ?
a.Tauhid Rububiyah
Tauhid Rububiyah ialah keyakinan bahwa Allah adalah Tuhan langit dan bumi, Pencipta semua makhluk dan Penguasa seluruh alam. Tidak ada sekutudalam hukum-hukum-Nya. Hanya dia satu-satunya Tuhan bagi segala sesuatu,Pemberi rizki kepada semua makhluk hidup, dan pengendali semua urusan.Hanya Dia yang mengangkat dan menjatuhkan martabat manusia.Penganugrah kemuliaan dan pemberi kehinaan. Tidak akan ada selain diayang mampu memberi manfaat dan mudharat terhadap diri sendiri maupunorang lain, kecuali atas ijin dan kehendak-Nya.
Tauhid Rububuyah ini hanya diingkari oleh orang-orang meterialis, yangtidak percaya akan wujud Allah seperti Addahriyyin (atheis) pada masa laludan komunis pada masa sekarang. Faham yang sama dengan aliran materialisialah aliran “dualisme”. Dia berkeyakinan bahwa dalam alam ini ada duaTuhan, yaitu : Tuhan gelap dan Tuhan cahaya. Sedangkan mayoritasmusyrikin bangsa Arab pada masa Jahiliyah tidak mengingkari tauhidrububiyah tersebut.Sebagaimana fifman Allah Swt.
“Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka: ‘Siapakah yang menjadikan langit dan bumi dan menundukan matahari dan bulan ?’ tentumereka akan menjawab: “Allah”, (Al-Ankabut ayat 61)“Dan sesungguhnya jika kamu menanyakan kepada mereka: ‘Siapakah yang menurunkan air dari langit lalu menghidupkan dengan air itu bumi sesudah matinya ?’ tentu mereka akan menjawab “Allah”. (Al-Ankabut 63).“Katakanlah kepunyaan siapa bumi ini,dan semua yang ada padanya jikakamu mengetahui ?” Mereka akan menjawab: “Kepunyaan Allah”. Makaapakah kamu tidak ingat ? Katakanlah: “Siapakah yang empunya langit yang tujuh dan yang empunya Arsy yang benar ?” Maka apakah kamu tidak bertaqwa ?” Katakanlah: “Siapakah yang ditangannya berada kekuasaanatas segala sesuatu sedang ia melindungi, tetapi tidak ada yang dapat dilindungi dari (adzab-Nya), jika kamu mengetahui ? Mereka akanmenjawab: “Kepunyaan Allah”. Katakanlah: “(Kalau demikian) , maka dari jalan manakah kamu ditipu ?” (Al-Mu’minun 84-89)
Jawaban orang-orang musyirkin dalam ayat di atas, menunjukan bahwamereka mengakui Ketuhanan Allah Swt atas penciptaan alam dan pengaturannya.Seharusnya dengan keimanan itu, mereka menghambakan diri kepadaAllah dan tidak mempersekutukan-Nya dengan yang lain. Tapi mengingkari bagian lain dari ketauhidan, yaitu Tauhid Uluhiyah.
b.Tauhid Uhuliyah
Tauhid Uhuliyah ialah peng-Esaan Allah Swt dalam peribadatan,kepatuhan dan ketaatan secara mutlak. Tidak menghambakan diri kepadaselain Allah dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu yang lain. Baik yang ada di bumi maupun yang ada di langit. Ketauhidan tidak akan tercapaiselama tidak menggabungkan tauhid uluhiyah dengan tauhid rububiyah saja.Orang-orang musyrik Arab telah menyatakan dan mengakui tauhidrububiyah, namun demikian mereka tidak tergolong ke dalam orang islam,karena menyekutukan Allah. Menjadikan Tuhan lain selain Allah.Menganggap tuhan-tuhan itu akan mendekatkan diri mereka kapada Allahatau daapt memohonkan ampunan buat mereka disisi Allah.
Tauhid menurut Islam ialah tauhid I’tiqadi-ilmi (keyakinan-teoritis) dan tauhidamalie-suluki (praktis tingkah laku)Atau dengan istilah lain ialah dua ketauhidan yang tidak dapat dipisahkan antarasatu sama lain : yaitu tauhid dalam bentuk ma’ripat (pengetahuan), Itsbat ( pernyataan(,dan I’tiqad (keyakinan), serta tauhid dalam bentuk talb ( permohonan), qasd (tujuan), daniradah (kehendak).Keimanan seseorang tidak akan diterima di sisi Allah selama tidak mentauhidkan(meng-Esakan) Allah Swt secara teoritis dan keyakinan. Yaitu beriman bahwa Allah Swtitu satu yang Esa dalam zat, sifat-sifat dan perbuatan-Nya. Tidak ada sekutu dan tidak adayang menyerupai-Nya , serta tidak beranak dan tidak diperanakkan.Demikian pula seseorang harus mentauhidkan-Nya secara objektif dan praktis :yaitu meng-Esakan Allah melalui peribadatan yang sempurna, ketaatan yang mutlak,merendahkan diri, bertawakal, takut dan berpengharapan kepada-Nya.Tauhid menurut maknanya yang pertama ialah apa yang telah diisyaratkan secara jelas dalam dalam surat “Al-Ikhlas”, ayat-ayat permulaan dari surat Ali-Imran, permulaansurat Thaha, permulaan surat As-Sajdah, permulaan surat Al-Hadid, dan akhir surat Al-Hasyr serta di ayat-ayat lain dari surat-surat Al-Qur’an.Tauhid menurut maknanya yang kedua ialah apa yang dimuat, diajak, danditunjukan oleh surat Al-Kafirun, seluruh surat Al-An’am, permulaan surat Al-A’raf danakhirnya, permulaan surat Yunus dan pertengahan dan akhirnya, permulaan surat Az-Zumar dan akhirnya, dan kebanyakan dari surat-surat Al-Qur’an. Bahkan Imam Ibnu Al-Qoyyim mengatakan bahwa setiap surat dalam Al-Qur’an mengandung makna kedua bentuk tauhid di atas.Para penulis ilmu tauhid pada masa lalu dan sekarang menamakan jenis tauhid pertama dengan “Tauhid Rububiyah” dan tauhid kedua dengan “Tauhid Uluhiyah”.Apakah makna tauhid Rububiah dan tauhid Uluhiyah ?
a.Tauhid Rububiyah
Tauhid Rububiyah ialah keyakinan bahwa Allah adalah Tuhan langit dan bumi, Pencipta semua makhluk dan Penguasa seluruh alam. Tidak ada sekutudalam hukum-hukum-Nya. Hanya dia satu-satunya Tuhan bagi segala sesuatu,Pemberi rizki kepada semua makhluk hidup, dan pengendali semua urusan.Hanya Dia yang mengangkat dan menjatuhkan martabat manusia.Penganugrah kemuliaan dan pemberi kehinaan. Tidak akan ada selain diayang mampu memberi manfaat dan mudharat terhadap diri sendiri maupunorang lain, kecuali atas ijin dan kehendak-Nya.
Tauhid Rububuyah ini hanya diingkari oleh orang-orang meterialis, yangtidak percaya akan wujud Allah seperti Addahriyyin (atheis) pada masa laludan komunis pada masa sekarang. Faham yang sama dengan aliran materialisialah aliran “dualisme”. Dia berkeyakinan bahwa dalam alam ini ada duaTuhan, yaitu : Tuhan gelap dan Tuhan cahaya. Sedangkan mayoritasmusyrikin bangsa Arab pada masa Jahiliyah tidak mengingkari tauhidrububiyah tersebut.Sebagaimana fifman Allah Swt.
“Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka: ‘Siapakah yang menjadikan langit dan bumi dan menundukan matahari dan bulan ?’ tentumereka akan menjawab: “Allah”, (Al-Ankabut ayat 61)“Dan sesungguhnya jika kamu menanyakan kepada mereka: ‘Siapakah yang menurunkan air dari langit lalu menghidupkan dengan air itu bumi sesudah matinya ?’ tentu mereka akan menjawab “Allah”. (Al-Ankabut 63).“Katakanlah kepunyaan siapa bumi ini,dan semua yang ada padanya jikakamu mengetahui ?” Mereka akan menjawab: “Kepunyaan Allah”. Makaapakah kamu tidak ingat ? Katakanlah: “Siapakah yang empunya langit yang tujuh dan yang empunya Arsy yang benar ?” Maka apakah kamu tidak bertaqwa ?” Katakanlah: “Siapakah yang ditangannya berada kekuasaanatas segala sesuatu sedang ia melindungi, tetapi tidak ada yang dapat dilindungi dari (adzab-Nya), jika kamu mengetahui ? Mereka akanmenjawab: “Kepunyaan Allah”. Katakanlah: “(Kalau demikian) , maka dari jalan manakah kamu ditipu ?” (Al-Mu’minun 84-89)
Jawaban orang-orang musyirkin dalam ayat di atas, menunjukan bahwamereka mengakui Ketuhanan Allah Swt atas penciptaan alam dan pengaturannya.Seharusnya dengan keimanan itu, mereka menghambakan diri kepadaAllah dan tidak mempersekutukan-Nya dengan yang lain. Tapi mengingkari bagian lain dari ketauhidan, yaitu Tauhid Uluhiyah.
b.Tauhid Uhuliyah
Tauhid Uhuliyah ialah peng-Esaan Allah Swt dalam peribadatan,kepatuhan dan ketaatan secara mutlak. Tidak menghambakan diri kepadaselain Allah dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu yang lain. Baik yang ada di bumi maupun yang ada di langit. Ketauhidan tidak akan tercapaiselama tidak menggabungkan tauhid uluhiyah dengan tauhid rububiyah saja.Orang-orang musyrik Arab telah menyatakan dan mengakui tauhidrububiyah, namun demikian mereka tidak tergolong ke dalam orang islam,karena menyekutukan Allah. Menjadikan Tuhan lain selain Allah.Menganggap tuhan-tuhan itu akan mendekatkan diri mereka kapada Allahatau daapt memohonkan ampunan buat mereka disisi Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar